Selasa, 09 Oktober 2012

KEMISKINAN DI DKI JAKARTA

JAKARTA, KOMPAS.com — Keberhasilan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menekan angka kemiskinan selama empat tahun berturut-turut ternyata terpatahkan pada tahun 2011 ini. Angka kemiskinan kembali meningkat kembali menjadi 363.000 orang dari total penduduk Jakarta yang saat ini mencapai 9,61 juta jiwa.

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan bahwa pada tahun 2011 ini angka kemiskinan kembali meningkat sebesar 3,75 persen atau menjadi 363.000 orang dari jumlah angka kemiskinan pada tahun 2010 sebesar 312.000 orang.


"Memang pada tahun ini angka kemiskinan kembali meningkat. Tapi, kami akan terus berupaya untuk menekan angka tersebut," kata Foke, sapaan akrab Fauzi Bowo, saat jumpa pers Catatan Akhir Tahun Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Balaikota, Jakarta, Jumat (30/12/2011).


Berdasarkan data dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pada tahun 2007 jumlah penduduk miskin sebanyak 405.000 orang dan turun menjadi 379.000 orang pada tahun 2008. Selanjutnya, pada tahun 2009 kembali turun ke angka 323.000 dan terus menurun pada tahun 2010 menjadi 312.000 orang.


Menurut dia, angka kemiskinan di Jakarta kembali meningkat karena didorong oleh peningkatan harga bahan kebutuhan pokok yang kian melambung. Meningkatnya angka kemiskinan ini juga menjadi salah satu pemicu tingginya angka kriminalitas di Ibu Kota.


"Peningkatan harga kebutuhan pokok ini mengakibatkan naiknya angka kemiskinan di Jakarta. Untuk tahun depan, diharapkan tidak naik lagi," tuturnya.


 GAMBARAN KONDISI WILAYAH DKI JAKARTA

DKI Jakarta merupakan ibukota Negara Indonesia yang memiliki jumlah penduduk pada tahun 2008 sebesar 9.15 juta jiwa sehimgga Jakarta merupkan salah satu kota terpadat di wilayah Negara Indonesia
Dengan jumlah penduduk yang banyak maka DKI Jakarta mempunyai banyak masalah kependudukan yang salah satunya adalah masalah kemiskinan yang kurun tahun jumlahnya selalu meningkat.
Dan salah satu penyebab kemiskinan adalah kurngnya lapangan pekerjaan yang tersedia di wilayah DKI Jakarta menurut data BPS Pada tahun 2008 jumlah angkatan kerja sebesar 4,77 juta orang dan bukan angkatan kerja 2,18 juta orang tetapi jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia tidak seimbang dengan jumlah angkatan kerja yang ada.

 KONDISI KEMISKINAN DI WILAYAH DKI JAKARTA

Jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta pada bulan Maret 2009 sebesar 323,17 ribu orang (3,62 persen). Dibandingkan dengan penduduk miskin pada Maret 2008 sebesar 379.6 ribu orang (4,29 persen), berarti jumlah penduduk miskin turun sebesar 57,45 ribu (0,67 persen). Keadaan ini dapat terjadi karena salah satu penyebabnya adalah adanya deflasi pada bulan januari sampai maret sebesar 0,13%
Dari data BPS pula dapat dikatakan bahwa kemiskinan dari tahun-ketahun secara umum dikatakan meningkat. Hl ini dapat dilihat dari table prosentase jumlah kemiskinan dari tahun 1996-2008


 Pengertian Kemiskinan

Kemiskinan adalah keadaan dimana seseorang dalam hidupnya, tidak memilikiharta benda mewah atau dalam hidupnya, ia tidak dapat mencukupi kebutuhanhidupnya. Kata ´kemiskinanµ diambil dari kata dasar ´miskinµ yang artinya tidakberharta benda atau serba kekurangan.Dari berbagai sudut pandang, kemiskinan dibedakan menjadi 3, yaitu :1.

Kemiskinan AbsolutSeseorang masuk ke dalam ´miskin absolutµ jika penghasilan seharinyadibawah garis kemiskinan2.


Kemiskinan RelatifSeseorang dikategorikan ´miskin relatifµ bila penghasilan seharinya sudahdiatas garis kemiskinan, namun ia masih lebih kurang mampu daripadamasyarakat di sekitarnya.3.


Kemiskinan KulturalOrang ini tidak ada usaha untuk bangkit dari kemiskinan, sekalipun ada orangdisekitarnya yang ingin membantunya.Menurut Bank Dunia, seseorang masuk ke dalam kategori ´sangat miskinµ jikapenghasilannya adalah USD 1/hari (Ini adalah garis kemiskinan), sedangkan untukkategori ´miskin sedangµ jika penghasilannya adalah USD 2/hari. Namun, pemerintahIndonesia tidak mengikuti aturan ini. Indonesia menetapkan garis kemiskinan beradapada angka Rp 6.000, jauh dibawah garis kemiskinan yang ditetapkan oleh BankDunia. (+ Rp 10.000). Angka tersebut tidak manusiawi, apalagi dengan harga sembakoyang terus naik. Namun, ada maksud tersendiri dari ini. Ternyata, pemerintahIndonesia mau Indonesia itu sedikit yang miskin di mata negara lain.Ada beberapa masalah besar di Indonesia yang menyebabkan masyarakatnyamenjadi miskin. Tetapi, kami merangkumnya menjadi 3 masalah utama di Indonesia,yaitu :1. Terbatasnya Kecukupan dan Mutu PanganHal ini berkaitan dengan rendahnya daya beli, tersedianya pangan yang tidak merata,dan kurangnya dukungan pemerintah bagi petani untuk memproduksi beras, namunmasyarakat Indonesia sangat tergantung pada beras. Permasalahan kecukupan pangan




antara lain terlihat dari rendahnya asupan kalori penduduk miskin dan buruknya gizibayi, anak balita, dan ibu.2. Terbatasnya dan Rendahnya Mutu Layanan KesehatanHal ini mengakibatkan rendahnya daya tahan tubuh dan kesehatan masyarakat miskinuntuk bekerja dan mencari nafkah, terbatasnya kemampuan anak dari keluarga untuktumbuh dan berkembang, dan rendahnya kesehatan para ibu. Salah satu indikator dariterbatasnya akses layanan kesehatan adalah angka kematian bayi. Data Susenas(Survei Sosial Ekonomi Nasional) menunjukan bahwa angka kematian bayi padakelompok pengeluaran terendah masih di atas 50 per 1.000 kelahiran hidup.3. Terbatasnya dan Rendahnya Mutu Layanan PendidikanHal ini disebabkan oleh tingginya biaya pendidikan, terbatasnya kesediaan saranapendidikan, terbatasnya jumlah guru bermutu di daerah, dan terbatasnya jumlahsekolah yang layak untuk proses belajar-mengajar. Pendidikan formal belum dapatmenjangkau secara merata seluruh lapisan masyarakat sehingga terjadi perbedaanantara penduduk kaya dan penduduk miskin dalam masalah pendidikan.Ada beberapa faktor yang membuat masyarakat Indonesia menjadi miskin,antara lain :1. Kurang tersedianya sarana yang dapat dipakai keluarga miskin secara layakmisalnya puskesmas, sekolah, tanah yang dapat dikelola untuk bertani.2. Kurangnya dukungan pemerintah sehingga keluarga miskin tidak dapat menjalanidan mendapatkan haknya atas pendidikan dan kesehatan yang layak dikarenakanbiaya yang tinggi3. Rendahnya minat masyarakat miskin untuk berjuang mencapai haknya karenamereka kurang mendapat pengetahuan mengenai pentingnya memliki pendidikantinggi dan kesehatan yang baik.4. Kurangnya dukungan pemerintah dalam memberikan keahlian agar masyarakatmiskin dapat bekerja dan mendapatkan penghasilan yang layak.5.Wilayah Indonesia yang sangat luas sehingga sulit bagi pemerintah untukmenjangkau seluruh wilayah dengan perhatian yang sama. Hal ini menyebabkanterjadi perbedaan masalah kesehatan, mutu pangan dan pendidikan antara wilayahperkotaan dengan wilayah yang tertinggal jauh dari perkotaan
 
OPINI :
sebaiknya pemerintah bersikap tegas tentang masalah kemiskinan terutama di DKI JAKARTA karena angka kemiskinan di jakarta sudah sangat tinggi , upaya mencegah kemiskinan di jakarta salah satunya dengan meluaskan lapangan pekerjaan bagi masyarakat yg pengangguran . Pemerintah harus turun langsung untuk menghadapi masalah kemiskinan di DKI JAKARTA .

0 komentar:

Posting Komentar